
Haluanindonesia id, Cianjur -Nama besar Eyang Kyai Hasan Maolani (EKHM) atau dikenal dengan Eyang Lengkong mungkin relatif asing bagi masyarakat wilayah Jawa Barat bagian Barat seperti Cianjur dan Sukabumi.
Namun ternyata kini nama tersebut mulai tumbuh dikenal seiring perjalanan waktu. Setelah sebelumnya pada tanggal 24 Agustus 2024 dilaksanakan silaturrahmi di Pondok Pesantren Al-Masturiyah Sukabumi, dilanjutkan ke Miftahul Huda Manonjaya Tasikmalaya, Bina Insan Mulia Cirebon dan kini Ahad, 19 Oktober 2025 dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Madinah Karang Tengah Cianjur.
Rangkaian rihlah dari pesantren ke pesantren merupakan program kerja dari Paguyuban Keluarga Besar EKHM yang merupakan tokoh masyarakat, ulama dan sekaligus pejuang bangsa asal Kabupaten Kuningan yang diasingkan oleh Belanda ke Jawa Tondano (Jaton) Manado Sulawesi Utara. EKHM wafat pada tahun 1874 di Jaton berdampingan dengan makam pahlawan nasional Kyai Mojo dan Kyai Ahmad Rifa’i.
Kini keturunan EKHM dari Desa Lengkong Kuningan memiliki sebelas anak dan anak cucunya diketahui menyebar di berbagai daerah termasuk Hj. Nunung Nurhikmah (Keturunan EKHM dari Cikaso Kuningan) isteri dari Dr. KH. Farid Madani, SH., MH., M.Pd., Ph.D, pimpinan Pondok Pesantren Al-Madinah.
“Saya dan keluarga merasa bahagia dan terharu dengan silaturrahmi ini, walaupun saya bukan keturunan langsung tapi ada rasa bangga dan bahagia menjadi bagian dari keluarga EKHM. Sehingga saya ingin mengabadikan pendopo tempat acara ini yang baru selesai dibangun tadi malam diberi nama Pendopo Eyang Kyai Hasan Maolani”. Tutur Kyai Farid dengan suara lantang penuh semangat dan disambut pekikan sholawat dari hadirin.
Acara penuh keakraban dengan semangat persaudaraan ini dihadiri pula oleh beberapa tokoh diantaranya KH. Iing Sihabudin, SH.,MH., selaku ketua Paguyuban KH. Asep Mousul Affandy, Pimpinan Ponpes Miftahul Huda Manonjaya yang juga salahsatu suami dari keturunan EKHM, Dr. KH. Abu Bakar, Pimpinan Ponpes Al-Masturiyah Sukabumi.
Acara ini ditutup dengan paparan rencana program Paguyuban oleh ketua: “Ada tiga agenda pokok paguyuban kedepan. Pertama, Haul EKHM pada tanggal 28 Desember 2025, kedua, pendirian yayasan EKHM dan ketiga, usulan gelar pahlawan nasional untuk EKHM”. Pungkas Kyai Iing.
By. Ronaz

Tidak ada komentar